Author

sumarlinputra

Browsing

Analisa video kecelakaan Almarhum simonceli

Masih seputar berita meninggalnya almarhum simonceli. Gw sendiri juga ikutan menganalis video yang beredar di pasaran. Artikel ini murni penilaian saya sendiri tidak mengikat kepada sebuah institusi, oraganisasi atau apapun lah. Monggo di simak.

Posisi colin eedward sudah tegak dan mengetahui bahwa simonceli jatuh dan ia ingin menghindari. Rossi memiringkan tubuhnya lebih rendah supaya bisa menghindar sejauh mungkin.
Pada lingkaran yg saya buat itu, disinyalir adalah rambut kribo simonceli yang mengembang setelah helm nya lepas. edward tak mampu menghindari dan menabraknya, sedangkan rossi masih mampu membuang arah motornya jauh.
Pada lingkaran yg saya buat itu, disinyalir adalah rambut kribo simonceli yang mengembang setelah helm nya lepas. edward tak mampu menghindari dan menabraknya, sedangkan rossi masih mampu membuang arah motornya jauh.
Disinyalir simonceli sudah tidak bernyawa, karena tidak bergerak sedikitpun, dengan posisi tengkurap, dan wajah menghadap ke bawah. Dan disinyalir rossi menengok ke hadapan sahabatnya tersebut
Helm simonceli melesat jauh, dan kalo di perjelas lagi, disinyalir helm itu lepas bukan pada bagian DD strapnya, melainkan sambungan dari tali ke helm.
Helm simonceli masih bergelinding, sedangkan motor dan edward pun sudah bisa berdiri.

 

dari analisa tersebut saya menyimpulkan bahwa kecelakaan tersebut dalam waktu yang cepat dan kecepatan yang tidak pelan. CMIIW

RIP simonceli #58

Serious accident for Marco Simoncelli stops Malaysian MotoGP

SEPANG, KOMPAS.com – Marco Simoncelli tak mampu melawan cedera parah yang menimpanya, akibat kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11). “Supersic” akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada pukul 16.56 waktu setempat atau 15.56 WIB, meskipun sempat mendapat perawatan di medical centre sirkuit.

Kecelakaan mengerikan itu terjadi pada lap kedua di Tikungan 11. Simoncelli, yang sedang bertarung dengan

loh kok jarinya sama sama geroak!!!

Kaget juga setelah tau HOHE kena ancident yang membuat jari manis kirinya entah kemana, berita ini pun baru gw denger tadi siang. Maklum pulang bertapa di goa hiro, jauh dari pengupdatean berita. 😀

img

dan mungkin bersamaan juga dengan kejadian HOHE itu tangan gw juga nyaris tumbang, tersayat cutter kenko yang mmmm lumayan tajem lah yau, waktu ngerjain miniature prototype kemaren, cuman bedanya kalo HOHE terjadi saat jatoh di kecepatan tinggi, nah kalo gw kejadinany lagi motong ranting waktu bikin miniature. Kalo di ambil garis tengahnya kita sama sama cedera saat melakukan tugas. Ok get well son gan 😀

Analisa penataan lightning pada film

artikel ini di buat untuk memnuhi tugas mata kuliah lightning & camera technic yang di doseni oleh mas sonny. Jadi sekarang gw dapet tugas untuk menganalisa salah satu penataan lightning pada satu frame film. disini gw pilih film bad teacher yang di bintangi oleh cameron diaz.

Dalam setting ini di lakukan di sebuah cafe dengan interior cafe lengkap dengan lampu hias, meja dan sebagainya. Maka gw membuat skema penataan lightningnya sebagai berikut.

yak, keterangan sudah lengkap, dimana disitu key light model a dijadikan rim light model b, dan juga rim light model a di jadikan key light model b. sedangkan ambient light disana memakai cahaya interior dari lampu gantung itu sendiri. Dan fill light di tembakan di arah jendela menegaskan bahwa kejadian ini terjadi malam hari.

Mmmm cukup rumit namun cukup menyenangkan bermain dengan cahaya buatan ini, ga berarti cahaya alami ga menyenangkan yah. CMIIW

Review Sony DV cam pd 177

sumber: google

Ya, tugas pertama mata kuliah lighting and camera technic di suruh bikin review salah satu kamera PRO milik sony.
alhamdulilah yah di kampus tercinta ini, sudah terdapat beberapa unit kamera yang di sediakan untuk bahan praktek.
Sony pro DV cam PD 177, masuk dalam kategoru kamera profesional yang masih menggunakan mini-DV. Layaknya kamera profesional
kamera ini pun dilengkapi beberapa fitur handalannya, seperti G-string LENS, auto/manual fokus, 20x zoom.
ukuran sensornya pun sudah menggunakan wide angle 29.5 mm. Lensa kamera ini mengadopsi Sony`s Exmor Sensor system nah
fungsinya untuk menajamkan gambar di resolusi tinggi dan meminimalisir noise walaupun mengambil gambar di tempat yang
rendah kadar cahayanya.

Dengan menggunakan sensor kamera 3-chip 1/3-inch type Exmor CMOS with ClearVid pixel array, nah menghasilkan gambar dengan resolusi yang luar biasa, walupun ini belom HD (high definition). Kelebihan lainya, sudah ada line mic hingga 2 biji, cukup lah yaaaaa. Tapi kalo untuk penggunaan jaman sekarangan ini yang sudah lebih mudah dan praktis, kamera jenis ini mudah di kalahkan dengan adanya kamera yang lebih ringan dan lebih kecil, berkemampuan HD. walaupun ada yang bilang kalo “katanya” kualitas mini dv itu lebih maknyus dibandingkan dengan flash memori ataupun harddisk.

Tapi kalo gw disuruh milih sih, uang seharga PD 177 ini yang dibandrol kisaran Rp27.000.000, mungkin gw akan mencari camcorder yang dengan harga lebih rendah tapi sudah mengandung unsur HD dan bentuknya yang lebih ringan. Secara gitu loh, mini DV kalo mau di edit harus di capture dulu, sedang kan kalo dari harddisk ataupun flash memori cukup kopi paste, bener ga???

overall, PD 177 ini cukup ketinggalan zaman kalo di bandingkan dengan camera terbitan anyar lo yah. tapi kalo secara fitur kamera ini cukup mumpuni untuk keperluan keperluan pembuatan film dan kegiatan record me-record. Untuk hasil gambar, gw belom bisa bicara banyak, karena gw belom pernah menggunakan kamera ini sepenuhnya, hanya sekilas sentuhan lembut saja :p.

bonus: video meletakkan kamera di atas tripod

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=TIAZOwSJ-Hc]

spesifikasinya:

Mass 2.2 kg (4 lb 14 oz) (with Lens hood, Lens cover,large eyecup)
2.7 kg (5 lb 15 oz) (with Lens hood, Lens cover,large eyecup, NP-F970 battery)
Dimension (W x H x D) 169 x 188 x 401 mm (6 3/4 x 7 1/2 x 15 3/4 inch)
(including protrusions w/o gripbelt, w/ hood, w/ large eye-cup)
Power requirements DC 8.4 V (Battery) / DC 7.2 V (AC adapter)
Power consumption Approx. 6.0 W (LCD OFF and LCD viewfinder ON)
Operating temperature 0 to +40 °C (+32 to +104 °F)
Storage temperature -20 to +60 °C (-4 to +140 °F)
Battery operating time Approx. 475 min. (LCD OFF and LCD viewfinder ON) with NP-F970 battery
Recording format Video: DVCAM/DV (SP) PAL
Audio: Linear PCM (2ch, 16-bit, 48-kHz / 2ch, 12-bit, 32-kHz)
Recording frame rate DVCAM/DV: 576/50i
Recording/Playback time DV (SP): Approx. 63 min. with PHDVM-63DM DigitalMaster tape
DVCAM: Approx. 41min. with PHDVM-63DM DigitalMaster tape

 Lens

Zoom ratio Sony G Lens, 20x (optical), 1.5x Digital Extender
Focal length f = 4.1 to 82.0 mm (equivalent to f = 29.5 to 590 mm at 16:9 mode
f = 36.1 to 722 mm at 4:3 mode on 35 mm lens)
Iris F1.6 to F3.4
Focus AF/MF selectable, 800 mm to infinity (MACRO OFF), 10 mm to infinity (MACRO ON, Wide), 800 mm to infinity (MACRO ON, Tele)
Image stabilizer ON/OFF selectable, shift lens
Filter diameter 72 mm

 Camera Section

Imaging device 3-chip 1/3-inch type Exmor CMOS with ClearVid pixel array
Effective picture elements Approx. 1,037,000 pixels with ClearVid array
Built-in optical filters Clear, 1/4, 1/16, 1/64
Minimum illumination 1.5 lx (auto gain, auto iris, 1/25 shutter)
Shutter speed Auto, Manual 50i/25p: 1/3 – 1/10000 sec.
Slow Shutter (SLS) 1/3, 1/6, 1/12, 1/25 sec.
Slow & Quick Motion function 200 fields/s (fixed) as improved Smooth Slow Rec
White balance Auto, one-push auto (A/B positions), indoor (3200 K), outdoor (5800K)
Gain AGC, -6, -3, 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21 dB

 Inputs/Outputs

Audio input XLR 3-pin (female) (x 2), line/mic/mic +48 V selectable
Composite output RCA Type (x 1) via A/V multi connector
S-Video output Mini-Din 4-pin (x 1) via A/V multi connector (optional VMC-15FS is required.)
Audio output RCA type (CH-1,CH-2) via A/V multi connector
i.LINK IEEE1394, 4-pin (x 1), DV stream input/output, S400
Headphone output Stereo mini jack (ø3.5 mm) (x 1)
DC input Power code (DK-215)
Remote LANC (Stereo mini-mini jack (ø2.5 mm) (x 1))

Monitoring

Viewfinder 0.45 inch-type approx. 1,226,880 dots (852 x 3[RGB] x 480), 16:9 aspect ratio
Built-in LCD monitor 3.2 inch-type, XtraFine LCD, approx. 921,600 dots, hybrid type, 16:9 aspect ratio

Test Drive FORD Fiesta…

Yaaaa kali ini saya mendapatkan kesempatan untuk mencoba bagaimana rasanya membawa mobil eropa ini di dealer resminya yang berada di kawasan BSD. Sebelumnya dengan rasa penasaran dengan mobil Kenblock ini, saya mengirimkan email bahwa saya ingin men-Test drive mobil ini. Dalam beberapa hari saya sudah di hubungi dan di konfirmasi dan pada jumat 16/09/11 berangkat menuju tkp. unit yang saya test ini adalah kasta tertingi di fiesta. Fiesta 1.6 AT – Sport, dengan mesin automatic yang nyaris tidak bising saat dihidupkan. Mobil ini bisa di isi dengan premium, tapi kalau ingin performa tambah enak, coba saja diisi dengan pertamaX karena minimim fuel requiretmen nya menggunakan RON 88.

posisi pengendara
auto 6 speed
dashboard

Masuk mobil, dengan postur tubuh 175cm ini kok terasa membungkuk saat masuk, tapi pas saat duduk. Posisi kemudi bisa di naik turunkan. pandangan ke depan pun luas, panel mudah di jangkau. Ditambah dengan adanya pengaturan di stir itu sendiri, seperti volume radio penerima telpon. Tombol pengatur spion pun ada di sebelah kanan yang menempel di pintu, yang unik dari spionnya, ada cekungan di ujungnya. Jadi untuk mengatasi blind spot.

 

audio concole
voice command button

 

 

Mulai memindahkan posneling auto ini ke R, D yaaa hentakan lembut dari mobil yang di klaim bisa mengeluarkan torsi 152Nm pada 4.050Rpm yang disandingkan dengan mesin Duratech, 4 cylinder DOHC 16V. Pengereman yang cukup smooth, dan nyaman.

Kapasitas di dalamnya mampu menampung 4-5 orang, 4 orang dewasa dan 1 anak sangat kecil. Pada kursi pengemudi ada indikator apabila si pengemudi lupa memasang sabuk pengaman.

 

airbag

Sayangnya saya hanya mencobanya di daerah perkantoran dan ruko tersebut saja. Maka saya maksimalkanlah tempat seadanya itu. Fitur istimewa pada mobil fiesta ini antara lain: ESP dan Voice command. ESP, automatic stability program. Jadi di saat kita membelokkanya secara mendadak maka program tersebut akan memberikan perintah kepada rem untuk menahan laju supaya tidak banting stir dan membuang ke arah lain. Dengan kata lain mobil bisa tetap stabil.

Voice command, Perintah suara. Dengan memencet tombol yang ada di panel kiri tangan kira dan mengucapkan beberapa perintah seperti call, radio, cd, dll. Maka itu semua akan terintegrasi secara cepat. Tapi kendalanya adalah, apabila artikulturasi atau pengucapannya berantakan maka commandnya pun bisa berantakan.

kabin depan
ini saya lohhhh *sesuatu banget yaaaa

 

Menurut saya kedua fitur itulah yang sangat menonjol pada mobil ini, sebenarnya masih banyak lagi kelebihan dan kekurangan yang mungkin belum saya ketahui. Nah kalo masih penasaran silahkan kunjungi dealer ford terdekat di kota anda :D.

 

foto: istimewa

2nd Gathering KASKUSer UMN

2nd Gath UMN

Yeaaaaa Malem minggu terakhir sebelum kembali lagi ke kampus. Setelah 1 minggu MABA (mahasiswa baru) mengalami masa orientasi yang di namakan OMB (orientasi mahasiswa baru) 2011. kebanyakan peserta yang malam itu hadir adalah MABA, disana kami pun parakesepuhan (udah kelamaan di kampus) sharing gimana acara OMB kemaren dan serba sebi kampus. Gathering ke 2 ini bertempat di Warung bunda,tepat berada di belakang kampus Universitas Multimedia Nusantara.

Orientasi adalah masa diman untuk mengetahui seluk beluk kampus, dan lingkungan yang akan ia pakai untuk belajar beberapa tahun kedepan. Setelah kami sharing semua tentang kegiatan OMB kemaren, dan alhamdulilah, saya ga mendapatkan adanya kekerasan fisik maupun mental yang terjadi pada OMB kemarin di kampus. Yaaaaa semoga ini membuat para mahasiswa tetap fokus menimba ilmu dan mempraktekannya untuk kemajuan dan perubahan. Serta melakukan apa yang harus mereka lakukan. Bukti kan bukan katakan…

KTM DUKE 125 dan BAJAJ Pulsar 200…aheeeeee

Mumpung masih anget, se-anget tai kebo yang masih hijau di pematang sawah. membaca penampakan KTM duke 125 di blognya indobikermags jadi pengen punya motor kayak gitu, moge looks banget yah!. tapi jangan deh, nanti si cemong di kemanain, bisa juga sih di transform, seperti bumble bee yang berubah jadi camaro di dalem terowongan. Katanya KTM duke 125 ini hasil kerja sama dari KTM dan BAJAJ, tapi entah lah saya sendiri juga belom mengetahui lebih lanjut tentang info yang beredar ini. Peluncurannya sendiri sudah banyak di gembor kan di luar sana, dan benar adanya perwujudan motor ini.

Tutup tanki cemong yang lagi kinclong

 

Tutup tanki KTM DUKE 125 (diambil dari indobikermags.com)

MOGE looks, bodi kekar, mesin gahar. Itulah pemikiran saya tentang motor ini, tapi apakah benar motor ini hasil kerja sama dengan BAJAJ???? mungkin dari kawan kawan bisa memberikan saya info lebih lanjutnya. Diluar itu melihat tutup tangkinya KTM ini dengan si cemong kok kelihatan mirip ya??? atau mungkin sama????. Kalo emang beneran sama ya alhamdulilah yah!!!

Berburu embun….eh kesasar

Berburu embun

Sebulan lamanya saya ga menggowes sepeda, terhitung setelah ke gn pancar sebelum puasa hingga saat ini setelah puasa. Niat sudah bulat oke, tapi sepeda yang ga mendukung ternyata, pasalnya setiap di goes. Dan ternyata HUB belakang sepeda saya ini mengalami rusak yang cukup parah. Setelah membeli 1 biji saja di adrenaline counter karawaci, dan memasangnya di bengkel depan komplek maka bereslah sudah sepeda ini.

Layaknya sepeda baru fresh from the oven, ga pake inreyen lagi dah. Jam 6 pagi sudah keluar rumah, kali ini gw pengen gowes ke arah barat, tepatnya di citra raya. Sembari cari sarapan pagi, satu, dua perkampungan nan asri dengan ibu ibu yang menyapu halaman, suara kicauan burung dan embun menemani perjalan saya pagi itu. Mengalahkan suara i-pod ini, maka saya tetap menggowes mengikuti arah jalanan aspal ini.

Memasuki perumahan citra, saya bertemu dengan penggowes lainnya. Bertegur sapa saya kira perlu, dan ternyata ia mengejar dan menegur saya . Ajakan untuk ikut berkumpul dengan komunitasnya pun tidak saya tolak. Setelah sedikit bercerita, ternyata di sekitar sini (kab.tangerang) ada sekitar 5 trek XC (cross country) alami bukan buatan yang sarat akan berbagai tantangan.

CIBICOMM kumpul di Buntil (bundaran tilu) citra raya cikupa

Setelah diajak berkenalan  berkenalan dengan CIBICOMM (citra bike community) oleh kang Hari, langsung kami beranjak dari Buntil (bundaran tilu) menuju waduk. Rombongan yang cukup banyak sekitar 15 goweser, ikut dalam perjalanan kali ini. Jarak dari BUNTIL menuju waduk sekitar 3KM. Dengan elevansi yang ber-fariasi mulaid ari tanjakan pinggiran sungai, hingga turunan di kebon bambu. Dan di akhir jalan ada belokan yang sudah di modifikasi dengan drop off oleh para goweser DJ.

Tanjakan akar
turunan bambu

Sampai di waduk citra, yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan pengairan perumahan Citra Raya cikupa. “keliling ini aja udah dapet 2Kman mas” ujar kang hari. Cukup luas juga waduk ini ya. Setelah beristirahat seadanya meneguk beberapa cc air dan memakan sebuah roti coklat. Kang hari pun mengajak saya menuju desa Kelapa dua. mmmm kemana lagi ini yah.

Perlahan tapi pasti kami berdua mengayuh sepeda. Beliau yang sudah hampir 2taunan tidak melewati jalur ini lagi sudah mulai mengumpulkan memori ingatannya untuk menuyusuri jalanan ini. Mulai menemui tanjakan, turunan, gravel, makadam, dan single track yang alami, bukan buatan :D.

dan akhirnya ke sasaar

Keluar masuk kampung, bertanya pada penduduk setempat membuat saya lebih tau akan daerah ini sendiri. Bahkan dalam perjalanan ini kami berdua pun sempat menggotong sepeda sejauh 400meteran, tak ada pilihan jalan lain, kontur tanah yang tidak gowesable. untuk melewatinya supaya sampai di jalan besar. Akhir dari tujuan kami adalah di tiga raksa.

Setelah 2 jam kami ber XC ria akhirnya kami berpisah. Perkenalan singkat mendapatkan pengalaman dan petualangan baru, tak perlu pergi jauh dulu. Ternyata di sekitar sini masih banyak tempat yang belum saya jamah. Dan masih banyak petualangan baru yang akan menghampiri saya.

Kecanduan Lensa Manual…

canon fd 50mm f1.4

Lensa manual, dimana lensa ini tidak menggunakan auto fokus, dan segala sesuatunya di lakukan secara manual. Mulai dari pengaturan diafragma (f) dan focusingnya secara manual dengan memutarnya atau mendorongnya, ada beberapa jenis lensa manual, jenisnya ga jauh beda dengan lensa yang sekarang sih. Fix, zoom, tele dan laiinya. Pertama kali gw dikenalin lensa ini oleh temen sekampus yang udah berpengalaman maenan ini lensa. Dan ternyata setelah ngobrol sana sini, ternyata lensa ini selain banyak jenisnya dan konstruksinya pun berbeda dengan lensa yg kebanyakan ada di saat ini.

Lensa pertama yang gw timang adalah canon fd 28mm f2.8. Banyak yg bilang kalo lensa ini tertajam di kelasnya, dan benar saja hasilnya ga mengecewakan. perlahan tapi pasti gw mulai banyak cari tau tentang kelebihan kelemahan dan seluk beluknya tentang lensa unik ini. Selain setiap lensa punya karakternya masing masing, ada beberapa lensa tertentu yang emang sering jadi most wanted lens. Mungkin karena keistimewaan ketajaman. Eitssss ga cuman sampe situ, bokeh, juga ga sama diantara satu dengan yang lainnya, nah ini dia yang kadang orang rela mencari ke belahan dunia untuk mencari lensa lensa manual ini.

German, Rusia, Jepang, kemana aja lah di cari. Biasanya mereka mencari di forum hingga portal jual beli, semacem e-bay gitu deh. Harga??? ga masalah yang penting nafsu terpuaskan, :D. Kadang kala lensa yang unik, kondisi bagus, dan langka bisa menjadi ladang penghasilan yang ga di duga, bahkan ada yang membeli lensa manual seharga 500rban, setelah di oprek harga lensa itu bisa menjadi 1jtan. Yang kayak gini bisa menjadikan lensa manual jadi bahan investasi. Jadi sembari menyalurka hobi sambil investasi sambil belajar deh.