sabtu (25/6/11). Hari yang gw tunggu bersama para goweser yang pengen belah jalur di Gn.pancar. 8 orang jumlah anggota kali ini, Eko probo (KHS Velvet), Arie cornelis (Pivot Firebird), Pandu (commercal), joko (Cozmic CX.3), Boy (Xtrada 3), Norman (louis Garneau), Rudi (SantaCruz Helpker) dan gw sendiri (Thrill agent 3). Karena kali ini kaga ada yang tau jalan jadi kami berpatokan dengan GPS garmin 60CSX yang di bawa Arie dan pak Eko. Tikum di kediaman pak Eko jam 5:30, seperti biasa telat tinggal. Setelah beres packing sepeda ke dalam 3 mobil yang beda kami berangkat.

Weekend wariors
start ure engine
start ure engine

Menyusuri halusnya aspal tol JORR, rada sedikit terhambat karena ada kecelakaan di depan ANTAM. Lanjut bertemu dengan rombongan pandu, joko, dan norman di rest area, setelah beristirahat kita langsung menuju bukit sentul dan mencari tempat perkiran. Kali ini kita mengambil keputusan untuk parkir di PETRONAS (sangat tidak di rekomendasikan untuk perkir disini) Ada beberapa alternatif tempat parkir yang aman, di plasa deket sana. Dari sana kami melanjutkan lagi gowes sebentar sambil cari sarapan dan angkot untuk ke warung nol. Bubur ayam pun lahap kami libar dengan habis, setelah dapet angkot dan kami berikan kehormatan kepada kang rudi untuk nawar. Negoisasi berjalan lancar sewa 2 angkot (1 angkot 4 sepeda) dengan tarif 100.000 perangkot dengan tujuan warung nol haur koneng.

angkot full audio
capek tak menghalangi untuk narsis

Ga pake lama sampe warung nol beli nasi bungkus dan persediaan jajanan (air, coklat, dll). Karena jalur yang akan kami lalui ini disinyalir ga ada warung, pasang sunblock capcus dah. Tanjakan awal masih menyenangkan ambil patokan awal ke villa prabowo, disini diharapkan berhati hati menanjak selain curam anjing helder penjaga gerbang suka meloncat keluar gerbang, sampai ada salah satu dari kami yang ingin di caplok oleh sang helder :D. Nah mulai disini mulai di sugukan pemandangan indah, mulai menjajaki dalam hutan yang mana tanjakannya luar binasah, karena trek dinilai sudah tidak gowesable maka banyak dari kami yang memindahkan posisi ke samping sepeda (ttb).

pura pura capek 😀

Trek yang disuguhkan beraneka ragam mulai dari makadam, single trek, tanah humpus, sampai longsoran. Beristirahat beberapa kali mungkin jadi pilihan alternatif mengembalikan tenaga yang mulai hilang karena tuntun sepeda ke tanjakan yang semakin curam dan juga panasnya siang itu. Sampai di ketinggian 750 mdpl panas masih terasa. Kali ini kami menuju pos pondok pemburu semakin ke atas ternyata jalanan semakin ga goesable banget, tapi cuaca yang semakin berkabut juga menemani perjalanan menuju atas. Sambil mengecek ketinggian ternyata sampainya di pondok pemburu menunjukkan 1000mdpl.

Terasa angin dingin semilir dari atas pondok pemburu sini, ternyata di sini kita bisa memesan kopi, teh dan mie. lumayan makan siang dulu dah. Air berlimpah dan dingin agenda disini ISOMA.

menuju pondok pemburu
Akhirnya sampe juga (pondok pemburu)
Siap siap berangkat lagi 😀
Author

2 Comments

  1. Nurdin Hamid Reply

    Mantabs bro….mantabs banget deh, gw yang pemula di “Pulsarian Gowes” gak yakin bisa ngikutin trek ente2 hiks…..

Write A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.