Jadi gini ceritanya, ada sebuah invitation yang dateng ke rumah melalui paket pengiriman cepat. Nah pas dibuka ternyata undangan untuk dateng ke acara FILMARES 2015 yang diselenggarakan di Hall Lt 8 senayan city. Wah kebetulan ada berapa teman teman dari komunitas DSLR cinematograophi Indonesia ngadain seminar kecil kecilan dan buka booth juga tuh.
Sampai di Senayan city bingung mau parkir motor dimana, biasanya ada gw parkir di beberapa tempat, antara lain Sevel Sency, dan STC senayan. Tapi ternyata parkiran motor senayan city (yang di belakang) lagi ga terlalu padat, jadi aman lah parkir betaran. Tarif parkirnya Rp.2000/jam. Masih tergolong normal untuk parkiran di Jakarta.
Masuk ke atas, langsung registrasi, dan dapet id deh. Selanjutnya ya gw ngobrol kesana kemari, foto ini itu dan wara wiri aja. Acara ini diselenggarakan pertama kali di tahun 2014. Dan kali ini menghadirkan beberapa sumber daya untuk membuat film, antara lain adalah rental kamera, post production house, media, komunitas, hingga peluncuran kamera terbaru.
Booth yang paling mencolok adalah milk Panasonic, kali ini ia hadir dengan kamera-kamera 4K nya. Who need 4K? Pertanyaan yang sering muncul di otak gw, yaialah, internet indonesia dengan kecepatan rata2 aja streaming video masih ndut ndutan*, lah ini dikasih 4K, udah mah size makin besar, editing makin berat dan masih banyak lagi. Nah ini yang gw tanyakan kepada Benny Kadarhariarto. Seorang narasumber yang telah lama berkecimpung di dunia perkameraan ini menjawab, “banyak yang bisa dilakukan dengan kamera 4K, resize-ing, croping, image stabilization itu contoh kecilnya”.
Line up GH series yang sudah 4K
Oke, perubahan standarisasi gambar sudah mulai banyak berubah, yaaaa walaupun siaran tv kita masih menggunakan ukutan PAL (720×576) pixel. Ya begitulah hasil jalan jalan gw ke FILMARES 2015, semoga taun depan makin meriah dan makin ramai.
Comments
aduh itu kameranya…
*lapiler*
Hahhaha anjirrr gi