Oke mari lanjut hari ke 2…
Jam 8 pagi kita udah berkumpul kembali di lobby Hotel, setelah sarapan pastinya… Kali ini perjalanan kami mulai dari Dearmore cafe yang berada di kawasan dago. Dengan rute memasuki hutan juanda Bandung kami diajak untuk mengeksplore dan menyiksa motor Honda CRF 150L ini. Dengan tag line On-Off road kami yang terdiri dari blogger, vlogger, jurnalis dan petinggi Honda pun memakai motor ini sampai “berod” kalo kata kang dudung mah :D.
Oiya, dalam perjalanan kali ini kami di temani oleh teman teman offroader bandung. Ada yang dari trabas (Trail Bandung Asociaton) dan ada juga Selebgram kang Dudung sp dengan “salam senja nusantara” -miliknya :D. Sekitar 40an motor berkumpul di halaman parkir Dearmor Cafe. Setelah dilakukan briefing dan pemanasan, kami langung tancap gasss ke arah utara memasuki hutan juanda.
Baru saja beberapa Kilometer meninggalkan garis start, kami sudah mulai bertemu jalanan becex dan kecurigaan gw semalam terbukti sepertinya. Jalur hutannya akan menjadi bubur ini sih, setelah kurang lebih 30 menitan kita riding di area on road, dan beberapa jalur perkebunan warga kami. Bertemulah kami dengan tempat peristirahatan pertama. Yaitu Bukit Bintang, atau biasa disebut bukit Moko.
Wah rasanya udah lama banget gw ga maen ke tempat ini, kalo ga salah sekitar 2012an deh. Sudah banyak berubah, terutama jalur akses menuju bukit. Tapi ada satu hal yang ga berubah, yaitu pisang keju nya wehehehe ini, ini tuh legend banget. Jadi kalo cuaca bagus kota Bandung bahkan sampai tol purbaleunyi keliatan sob dari bukit ini. Setelah 15 menit nyeruput teh botol dan air mineral kita jalan lagi.
Nah disini baru kekuatan Offroad Honda CRF 150 L ini. Kita mulai masuk ke dalam Hutan Juanda. Dengan pembagian per grup. Awalnya setiap grup diberi jarak 15 menit. Tetapi pas masuk ke dalam hutan, kondisi tanah yang mulai mengembur dan basah karena hujan kemarin malam membuat lintasan jadi seperti bubur beras merah -_-.
Disini gw ga komplain dengan tenaga, bobot dan kehandalan melibas jalur dari motor ini. Dengan bobot 122 kg motornya, dan gw nya 90kgan, alhamdulillah gw melibas beberapa jalur single track, cerukan jalan, aman lancar jaya. Tentu dengan arahan dan dorongan semangat dan juga tenaga akang-akang marshal sekalian :D.
Tak terasa 4 jam berlalu jam 3 sore kita sudah berkumpul kembali di Darmoure cafe sebagai titik finish. Fiuh… 30an kilo lebih melahap jalur hutan Juanda, mulai dari tanah kering, tanah lempung hingga single track yang mencekam, tidak lupa pula jalur makadam yang hancur dan batuan lepas segede kepala.
Pengalaman yang luar biasa, kenangan beberapa tahun lalu saat masih kelas 2 SMA terulang kembali. Dulu kalo mau maen offroad gw sampe nyari rentalan yang kala itu sering banget menggratiskan kalo gw mau nyoba motor offroadnya. Semua senang, lelah bercampur tawa menyatukan kita dalambalutan lumpur coklat ini.
Jam 8 malam kereta wisata mulai melajukan ke arah Jakarta. Kami semua kembali di stasiun gambir tengah malam.Terima kasih AHM dan rekan rekan HC3 yang telah memfasilitasi offroad turing kali ini. Dan juga rekan rekan blogger dan vlogger yang tercinta. Sampai bertemu di mana mana.
Adios…