Tersontak kaget dan merenung sendiri setelah baca status dari bang Jack yang sangat menohok sekali kalo untuk saya, yang berbunyi seperti ini:

Iedul Adha ,koq jadi pesta sate Nasional ? Padahal harusnya Buat Saudara2 Kita yg jarang Mengkonsumsi Daging ,terutama kaum Duaffa,Ini Remaja2 dijalanan pesta sate kambing,ajaib negri ini,

Ya, kalo di pikir ia juga yah, benar memang adanya. Diperuntukan bagi mereka yang kurang mampu, kalo menurut penulis pribadi di pandang dari kaca mata yang masih rabun tentang agama ini, daging kurban bukannya di peruntukan bagi siapa saja yang kurang mampu??? bagi yang sangat jarang sekali menikmati lezatnya daging. Tapi pada moment ini mengapa banyak dari orang yang hampir sering makan daging, berkecukupan atau apapun itu lah.

Hanya sekedar iseng atau senang senang belaka, boleh jadi kita bersenang senang, tapi Mereka masih ada yang merenung memikirkan hari esok, minggu esok atau kapapun itu apa yang ia santap. Sepengetahuan penulis, sang pengkurban mendapatkan jatah paha kanan, (sampai saat ini penulis belum mencari dan membaca kebenaran statment tersebut). Ini bukan soal salah dan benar, tapi penulis lebih memandang dengan pandangan yang sangat menohok kepada diri sendiri, bercermin di kaca spion si cemong. Semoga saya lebih sadar.

Author

5 Comments

  1. betul bro.. pergeseran nilai2 moral, jg terjadi dlm pemahaman agama. bagaimana tidak, ulama2 yg seharusnya jadi panutan, malah keblinger sama urusan duniawi. akhirnya umat menjadi kehilangan sosok panutannya.
    inilah salah satu akibat kesalahan bangsa Indonesia.. dimana bangsa ini hanya mementingkan agama secara kulit luarnya, bukan esensinya.
    *dooh, kok jadi serius gini komennya ya? :mrgreen:

    nitip parkir yak?
    http://djakz.wordpress.com/2011/11/05/1-vespa-1000-brader//

  2. -tidak ada keharusan membagi daging hanya kepada kaum dhuafa, daging kurban boleh dibagi ke siapa saja.
    -pengkurban memang berhak mendapat sepertiga hewan kurbannya. yang dua pertiga dibagi ke orang lain.

  3. bener mas..tapi saya ambil postifnya aja…salah satunya momen untuk saling berbagi dan berinteraksi antara sesama (lintas agama juga) di tengah situasi masyarakt yang makin ga peduli sekitar

  4. Sikudabesihitam Reply

    Qurban beda dengan zakat Mas. Penerima zakat memang ada syarat-syarat, tapi kl qurban semua berhak menerima dan menikmatinya.

  5. Pingback: Qurban Bila Mampu, Dagingnya Untuk Siapa? « Abasosay’s Weblog

Write A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.