Kisah anak kosan bangun pagi masuk kuliah pagi, hahahahaha. Kali ini gw terlepas dari hotel bintang bintangan, melainkan tinggal di kosan dan menjadi anak kosan bersama kawan gw ini. Tujuan pagi ini adalah Merapi – desa kinahrejo, melihat secara langsung apa yang terjadi tahun 2010 lalu, saat dimana Gn. Merapi mengeluarkan isi perutnya dan menelan ratusan korban jiwatermasuk kuncen merapi saat itu Mbah Marijan. Ternyata Rial sudah di jogja dan dia sekarang stay di TRB-Londo, karena sorenya gw sudah ada janji dengan temen lainya maka gw putuskan untuk naek ke atas sendirian.

Museum merapi dan Gn. Merapi

Melewati Jl.Kaliurang pagi itu cukup ramai lancar, karena hari ini masih hari kerja, dan juga anak sekolah masih pada masuk. 20kman gw melihat ada petunjuk menuju museum merapi, wah kayaknya bisa dapet banyak info nih, ga gw sia sia kan langsung mampir aja dah. Cukup membayar Rp3.000 untuk tiket masuk gw udah bisa masuk ke dalam museum yang baru diresmikan 2009 lalu ini. Kesan pertama melihat museum ini dari luar adalah LUAR BIASAA, desainnya yang ga biasa ini ternyata memiliki banyak arti dari tiap sisi bangunannya, mau tau??? maen aja kesana.

Depan museum
Buku tamu mbah maridjan & FC surat tugas kuncen merapi
Ring Of Fire: indonesia di kelilingin oleh ratusan gn merapi di lempengan cincin api
Tipe Vulcanian, ledakan gn merapi di jogja
Honda supra, korban erupsi merapi 2006

Setelah di temani oleh petugas museum dan mendapatkan banyak pengetahuan baru. Puas mengelilingi museum dan bertanya banyak soal merapi dan kawan kawannya, pukul 10:00 gw beranjak ke daerah kinahrejo. sempat berputar putar kesasar tapi menurut insting perjalanan hehehe menuju puncak itu jalannya ke atas, jadi gw ikutin arah jalan yang menanjak. Setelah sampai di pintu gerbang desa, harusnya masuk ke sana bayar, entah kenapa sehabis gw poto dan menggantungkan kamera di leher langsung saja di bukakan pintu portal dan melambaikan tangan oleh petugas. Mungkin mereka kira gw ini wartawan :D, sesudah sampai di atas sumpah gw tercengang liat situasi di sana. Gw ga ngebayangin saat saat itu terjadi ratusan orang turun ke bawah di kondisi yang genting, jalan menuju satu titik kumpul dengan kondisi gelap, jarak pandang rendah. Menurut temen gw banyak kecelakaan terjadi saat itu, di samping licinnya jalan dan penyebab lainnya.

Daerah bahaya

“In your life, your mad
In your car, your sad
O’ your taller now I’ve found
Hold your fire course
O’ your fallen out
Go and sow your courses” (Dido and A.R. Rahman – If I Rise Lyrics    OST.127 hours

Potongan lirik lagu yang selalu gw dengerin dan selalu membuat gw merinding, gw rasa sangat pas menggambarkan kejadian disana. Semoga seluruh arwah korban erupsi merapi di terima disisiNYA dan keluarga yang ditinggalkan di berikan kesabaran, amin.

Pintu gerbang
DANGER
jurang yang tergerus, sudah mulai hijau
taman nasional
Bendungan kali gendol
Kali gendol
Aliran lahar dingin dari merapi
Pasir disini harus di keruk setiap hari untuk mengantisipasi bajir susulan
lautan pasir vulkanik
tekstur pasirnya mirip dengan yang di bromo
lautan pasir
Narsis yeh
Danger
akses jalan masih berpasir
hanya kerangka yang tersisa

Setelah 30menit lebih gw berputar dan berfoto disanam pukul 11:30 gw bergegas mengarahkan latitude ke tempat rial berada, sekalian mencari masjid untuk solat jumat. Selesai solat jumat gw berjalan turun ke Kalasan dan ternyata tempatnya mas Londo ga begitu jauh dari tempat gw solat tadi. Pukul 14:00 gw bertemu mas bayu, mas bambang, mas londo dan rial.

TRB-Londo

Sempet mengajak rial untuk mencari makan siang, eh ternyata udah di beliin heheheh makasih ya mas, :D. baru kali ini gw maen ke tempatnya mas Londo, siapa yang ga kenal modifikator asal jogja ini, porto folio karya racikannya sudah bertebaran dimana mana, 😀 salah satunya mesin pulsar 220 rial, 180 bayumurti, 200 agussetiawan. Dan benar adanya sampe disana gw di racuni modip mesin, dan memperlihatkan piston pecah dan kronologisnya.Menjajal motor junkx yang nikmat itu dan mengecek mesin ku aman apa ga kalo di bawa sampe tangerang.

Pukul 15:30 Gw berpamitan dengan rekan rekan rumah mas Londo, dan meluncur ke UII untuk bertemu temen yang akan mengajak gw ke taman sari. 17:00 gw udah sampe di daerah keraton jogja, dan maen di taman sari. Banyak yang menyebutnya taman air (water castel) jadi ini adalah tempat istirahat, pertemuan, bermain sultan bersama para selir dan anak anaknya.

Bangunan tua yang masih terawat
Gerbang
Yang nemenin 😀
Bule pun ikutan gabung

Sampai disana sayangnya sudah di tutup tapi kami masih bisa masuk lewat pintu belakang dan kali ini di kawal oleh warga setempat yang mana masih menjadi abdi dalem kesultanan jogja. Beliau menceritakan secara detail setiap tempat yang ada disana, mulai dari peletakan lokasi, fungsi dan sejarahnya. Ya perjalanan gw di water castel ini terselesaikan dengan beranjaknya matahari. minimnya penerangan di sini membingungkan gw kemana arah pulang ini. Dari situs bersejarah ini gw banyak tau bahwa sultan itu selain harus pintar mengatur rajyat, berstrategi dan juga pandai membangun bangunana (arsitek) dengan segala macam fungsi.

Pulsarian PRA jogja

19:00 gw kembali ke kosan, mencari makan natni malam di malioboro kayaknya nikmat juga. Buka hp ternyata ada balesan sms kalo pulsarian jogja sedang kopda, mampir ah sekalian mau kenalan, biarpun gw ini rookie abadi tapi mereka masih mau menerima gw secara welcome, matur suwun loh mas :D. Pukul 22:00 selesai kopdar kami berpisah, gw pengen banget poto si cemong di tugu, yang mana ini adalah landmark kota jogja. Selesai berfoto gw pun menuju kosan lagi yang jaraknya hanya 5 kman dari sini, Cuci kaki istirahat untuk pulang ke tangerang esok hari.

Tugu jogja
Box

Bersambung>>>

Author

3 Comments

  1. Pingback: JAVADVENTURE hari 7 (Ngajogjakarto) « Di Atas Roda Dua…

Write A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.