Ya, masih terbangun dengan sedikit perasaan kecewa, kenapa kemaren kemaren gw ga cek OLI, bla….bla…bla. Ya begitulah penyesalan selalu datang di akhri. Dan selalu ada hikmah dari setiap kejadian, teringat perkataan dari mas triatmono, “kalau sudah mestinya itu terjadi mau diapakan lagi, ya kita hanya bisa menjalankan, dan belajar dari itu”. Benar pelajaran yang berharga dan mahal pastinya, sambil menunggu mekanik yang akan mengantarkan gw ke BERES bajaj di Jl.Mayjen sungkono. Berdasarkan info dari kawan kawan pulsarian surabaya di sana biasanya lengkap. Sesampainya disana gw langsung ketemu dengan Bro andreas, kepala mekaniknya, dan gw ceritakan kronologisnya serta dia memberi saran agar gw ganti cylinder blok satu set. DEM!!! 800.000 abis buat belanja klep, cylinder head, paking dan oli.

Kali ini gw pake valvoline dengan spesifikasi SL 20-50. Kembali ke bengkel, pemasangan mesin cukup lancar, karena mekanik om gw itu ternyata pernah bongkar kawasaki 600cc, tapi belom pernah bongkar pulsar. Mesin selesai di pasang dan dihidupkan…ya masalah baru muncul, mesin begetar, dan keluar suara aneh. Sempat mengirim rekaman suara ini ke rial melalui BBM. Ada 2 kemungkinan yang akan gw lakukan, 1. Gw bawa motor ini ke BERES surabaya, kalo belom bisa bener ya gw keretakan saja sampe jakarta atau 2. Motor ini tetep gw bawa jalan sampe jakarta.

Ya gw lupakan sejenak masalah itu, uji coba jalan motor pun gw lakukan, jalan jalan sore di kota bangkalan, sekalian silaturahmi ke rumah sodara gw yang letaknya ga jauh dari sana niatnya sekalian cari tukang cuci motor lah. Namun tetep aja suara aneh dan getaran yang kaga karuan, masih berasa trauma dan takut sebenernya untuk bawa motor ini. Tapi gw mempositifkan pikiran dan membayangkan berkumpul dengan teman teman OBIWAN di hotel semarang beberap ahari lalu, membayangkan masakan nyokap, teman kampus dan empuknya kasur di kamar gw di tangerang, alunan lagu Sigur Ros – festival masih mengalun lembut di telinga gw.

Hari berganti malam, gw udah yakin kan bahwa malam ini gw harus keluar gari kota bangkalan menuju kota kamal, daerah pinggir pantai pulau madura, yang dulunya menjadi pintu gerbang di setiap kedatangan para pengunjung melalui jalur laut. Sebelum adanya jembatan suramadu, sekarang daerah ini tak hayalnya kota mati, tak terlihat lagi antrian kendaraan yang ingin menyebrang. Tidak sedikit petugas yang kehilangan pekerjaannya karena penyebrangan tak seramai dulu, tapi tetap saja kapal feri tak kehilangan penggemar.

Setelah berpamitan dengan om rizki (makasih om sudah memperbaiki cemongku) gw berjalan pelan tapi pasti melewati daerah jalanan khas lintas kabupaten daerah sana, yang gelap, hanya ada gw cemong dan cahaya lampu 35wattnya. Sempet beberapa kali motor kehilangan speednya, gas turun sendiri, daerah ini dulunya rawan kecelakaan, horor, pembegalan pokonya ngeri abis dah. Padahal masih jam 9 tapi disini sudah gelap dan sepi. Kembali gw membayangkan keceriaan saat riding kejar kejaran sama rial, obiwan, kawan kawan disana. Kalo saat riding sendiri pastikan bahwa anda selalu sadar akan setiap detik yang ada di pandangan anda.

RTL (makasih jengukannya mas)

Menempuh jarak 20KMan kecepatan tak lebih dai 60KPJ, kali ini alunan lagu dari dido – if i rise menemani perjalanan gw malam ini. Tujuannya sekarang ke rumah om samsul, insinyur yang selalu low profile, down to earth, salut abis gw sama om gw yang satu ini. Sampai di kediaman beliau ternyata bro RTL (ranger telo lema) 835 PROV pulsarian surabaya ingin bertemu gw disana. Seketemunya dengan bro RTL dan berbincang bincang, ternyata RTL dan om gw itu anak mereka temenan ternyata :D. Bintang makin bersinar menunjukkan sudah tengah malam, maka gw berpamitan dengan RTL untuk istirahat. Dan cemong pun masih terparkir rapi :D.

sanak saudara

Bersambung>>>

Author

1 Comment

  1. Pingback: JAVADVENTURE hari 4 (Suramadu) « Di Atas Roda Dua…

Write A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.